Rabu, 29 Oktober 2014

Trip Dieng 18-19 Oktober 2014




Tepat bulan agustus 2014 muncul undangan untuk bergabung di trip dieng 18-19 oktober 2014 yang diselenggarakan oleh mba yayah rohayah. Lebih tepatnya sih mengunjungi kampung halaman mba yayah. Dieng yaitu lokasi wisata dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk lokasi Kabupaten Banjarnegara serta Kabupaten Wonosobo. Letaknya ada di samping barat kompleks Gunung Sindoro serta Gunung Sumbing. Kebetulan sekali ketika itu aku sedang ingin jalan-jalan. Tanpa berfikir panjang akupun langsung mengkonfirmasi keikutsertaan dan membayar lunas registrasi. Budgetnya pun murah Rp. 350.000 sudah dapat penginapan, makan dan berkunjung ke 10 wisata yang ada di daerah wonosobo.

Aku berangkat jumat pukul 16.30 WIB dari terminal Kampung Rambutan menggunakan bus exsecutif Sinar Jaya jurusan Kp. Rambutan-Wonosobo bersama 6 peserta dari bogor yaitu 4 wanita mba halida, Resti, yuni dan aku serta adik mba halida mas arif dan putra mba halida aa fatih. Perjalanan menuju terminal mendolo wonosobo ditempuh selama 12 jam. Terminal Mendolo merupakan titik kumpul para peserta dieng trip. Trip ini diikuti kurang lebih 35 peserta dari berbagai daerah mulai dari medan, bogor, jakarta, semarang, yogyakarta hingga kalimantn.  Tepat adzan subuh kami sampai diterminal Mendolo. Udara dingin dan suasana sepi menyambut kedatangan kami. Ada suasana yang berbeda diterminal ini. Hiruk pikuk terminal tidak aku jumpai disini, bahkan toiletpun masih tutup padahal sudah jam 05.00 WIB.  Kami bergegas sholat subuh dan menanti peserta lain. Satu persatu peserta berdatangan. Kamipun saling berkenalan. Sebelum berangkat ke homestay kami sarapan terlebih dahulu menyicipi salahsatu menu sarapan di wonosobo yaitu sega megana dan tempe kemul. Sega megana rasanya enak, gurih dan ada sayurannya. Dan kalau tempe kemul dinamakan kemul karena tempe dikemuli atau diselimutu banyak terigu. 

Selanjutanya perjalanan menuju homestay ditempuh menggunakan bus ¾ berwarna oranye menyala dan pink. Setelah sampai homestay kami disambut oleh penyelenggara trip mba yayah dan pemilik homestay.
Trip pertama dimulai dengan mengunjungi curug sikarim yang berada di desa sendangsari. Setelah beristirahat dan menyicipi jamuan pemilik homestay kami berangkat menuju curug sikarim menggunakan bus. Panorama perkebunan dan bukit yang hijau menemani perjalanan kami.  Serta Jalan terjal, menanjak dan berkelok harus kita tempuh untuk mencapai curug. 

Desa SendangSari
Asri dan sejuknya alam wonosoba masih bisa kurasakan setelah sampai di curug. Sungguh indah alam ciptaanNya, hatipun tak luput untuk bersyukur dan berkata “maka nikmat Tuhan yang manakah yg engkau dustakan”.

Perjalanan dilanjutkan menuju telaga menjer. Pipa besar yang membawa air untuk dialiri ke seluruh pelosok desa sendangsari terlihat jelas sepanjang jalan. Setibanya ditelaga  kami beristirahat sejenak sambil menikmati makan siang. Salah satu menu makan siang adalah ikan teri yang kepalanya menyerupai kepala buaya yang berasal langsunng dari telaga menjer. Rasanyapun enak dan garing membuat aku ketagihan untuk nambah..hhi

Telaga Menjer. Terletak di ketinggian 1400 mDPL. Di sini kita bisa naik perahu mengitari telaga,menikmati sejuknya udara pegunungan. Seperti biasa, sesi pendokumentasian tak perna dilupakan ditrip kami. Setiap tempat dan moment tak lupa kami abadikan di kamera kami.
Perjalanan dilanjutkan kelokasi tubing. Kami bertubing ria hingga sore hari. Tubing adalah permainan air seperti arum jeram tetapi bedanya arum jeram dengan tubing adalah berarus kecil dan menggunakan ban. Setelah tubing selesai kami melanjutkan makan di rumah makan mie ongklok. Setelah selesai kami pulang ke homestay dan bersiap mendengarkan penampilan seni karawitan dari warga setempat dan travel writting dengan pemateri kang Gol A Gong salah satu penulis terkenal yang sedang melakukan literasi jawa. Setelah selesai kamipun beristirahat sampai jam 03.00 WIB dan bersiap untuk trip hari esok.
travel writting with Gol A Gong
Trevel Writing with Gol A Gong

Tepat pukul 02.30 WIB kami semua dibangunkan dan bersiap untuk melakukan perjalanan menuju Bukit Sikunir. Perjalanan ditempuh selama satu jam menggunakan bus. Kami sampai berbarengan dengan adzan subuh. Hawa dingin terasa hingga ke seluruh tubuh kami. Pakaian dingin lengkap kami gunakan karena mengingat wonosobo yang cukup dingin. Sebelum mendaki bukit kamipun sholat subuh di musola terdekat. Pendakianpun kami lanjutkan, banyak jasa ojeg yang menawari kami untuk mencapai kaki bukit. Karena penasarannya aku dan kawanku untuk mendaki bukit, akhirnya ku tolak permintaan para ojeg tersebut. Setengah jam kami mendaki bisa kami bayar dengan keindahan puncak sikunir. Aku kira tak sempat melihat sunrise, ternyata setelah bersabar dan mendaki bukit satuya . ku temukan sang mentari merah kekuningan mengintip dicelah-celah awan bersiap naik keperaduannya untuk menyinari kota ini..
Sunrise At Sikunir

Subhanallah “maka nikmat Tuhanmu yang mana kah yang engkau dustakan”
Tak ketinggalan selfie selalu menemani perjalanan kami..

Tak ingin kalah kami penasaran untuk mencoba bukit disebrangnya..
Dan..
Bukit Sikunir

Akhirnya kutemukan kembali  keindahan wonosobo dari bukit sikunir..
Perjalanan kami lanjutkan menuju telaga warna dan komplek candi arjuna dan kembali ke homestay pukul  13.00 dan bersiap untuk pulang. Sebelum pulang kami mapir dulu ke rumah mba yayah untuk makan siang dan berburu oleh-oleh khas dieng wonosobo.
Komplek Candi Arjuna

Telaga Warna

selesai