Rabu, 18 Mei 2016

Aku yang suka petualangan

Sedari kecil aku menyukai bermain di alam.
Masak-masak disawah bareng teman.
Mencari tutut disawah sampai baju kotor.
Mandi dikali sampai jumping dari ketinggian.
Bermain dikebun dan dihutan.
Naik pohon, gelantungan.
Tak ada rasa sakit saat kaki terluka atau tangan yang tergores kayu. Tak ada rasa takut saat bertemu ular atau bahkan dikejar-kejar anjing..
Masa kecil memang menyenangkan mungkin kalau sekarang bertemu anjing saja sudah kabur duluan..hehe
Menurutku itu hal yang membuat ku senang dan bebas hingga akhirnya kesukaan masa kecilku kembali lagi diusiaku yang beranjak seperempat abad ini.
Tetapi pada usia ini bukan hal semasa kecil yang aku lakukan. Seperti pada umumnya travelling, adventure, backpaking, hiking, climbing, snorkling menjadi kegiatan yang aku sukai.
Mungkin ini karena waktu luang yag ku punya sehingga liburan adalah hal yang harus ku pikirkan lebih matang dan karena uang yang ku punya serta teman-teman yang sama-sama menyukai petualangan.
Mungkin hobi itu berawal dari masa kecilku yang hobi bermain bahkan ketika sekolahpun aku lebih meyukai ektrakulikuler yang melibatkan alam seperti pramuka, pecinta alam.
Setiap ada kegiatan kamping, tafakur alam, outbond. Akutak perna ketinggalan untuk ikut serta sampai sekarang kegiatan itu tak perna membosankan.
Kini kegitan itu menjadi hobiku. Kadang week end aku isi dengan backpakeran bahkan kalau lebaran tidak ikut kekampung halaman orangtua aku akan berlibur ketempat temanku untuk explore daerahnya.
Saat hiking, ada rasa tersendiri ketika berada dipuncak gunung.
Saat snorkling, ada moment yang hanya bisa dirasakan oleh para snorkler.
Saat backpaking ada kondisi yang hanya bisa dirasakan oleh para backpaker..
Kedinginan, kelaparan, kulit terbakar sudah biasa. Tapi kau akan mendapatkan lebih luar biasa setelahnya.

Aku hanya seorang yang meyukai petualangan, bukan seorang yang sudah kemana-mana. Pengalamanpun masih secuil. Mudah-mudahan selalu bisa berpetualang ke semua tempat khususnya di indonesia.

Minggu, 01 Mei 2016

Si tinggi 2821 mdpl.. Negeri diatas awan..


bermula dari ajakan teman di grup untuk pendakian ke gunung cikuray. Karena sedang menggila dengan kegiatan ini tanpa berfikir panjang mengiyakan untuk ikut serta. Gunung Cikuray bukan salah satu tempat impian dalam list pendakian aku. Mendengar namanya saja tidak ada ketertarikam hati untuk mencari tahu tentang gunung ini. Karena sudah memutuskan untuk ikut sedikit demi sedikit aku searching mengenai ini gunung. Dari sekian banyak penelusuran yang membuat aku tertarik adalah negeri diatas awan. Waw semakin penasaran.
Setelah berkomunikasi via whatsapp dengan teman dari garut yaitu eteh duwi terkait trip cikuray. Kami memutuskan meeting point dirumah beliau. Kami pun tidak perlu membawa perlengkapan champ bersama karena eteh dan adiknya yang akan menyiapkan. Nama asli beliau adalah Dwi Shofia karena awal taarufan sudah klop jadi aku memanggilnya eteh duwi saja.
Hari pendakian pun tiba aku berangkat dari terminal Kampung Rambutan menuju terminal garut bersama rekan pendakian aku yaitu Eka Purnama. Karena terburu-buru menaiki bus yang akan jalan kamipun tak sempat mengambil cemilan di carrier yang kami letakkan di bagasi. Alhasil selama perjalanan kami kelaparan. Untung banyak penjualan makanan disetiap pemberhentian bus jadi kami bisa mengganjal perut kami dengan jajanan tersebut walau rasanya dibawah rasa standar snack..ahaha (*kalau lapar abis aja) saking laparnya kami meniatkan setibanya diterminal garut jangan dulu melapor sama eteh kalau kami telah sampai tapi cari dulu tukang bakso..wkwk (maklum selama puasa gak makan bakso)
Sampai juga diterminal Garut . kembali ke niat awal cari tukang bakso dan akhirnya kami nyangkut di tukang bakso dan kupat tahu. Makan ini tidak benar-benar kami nikmati karena rasanya yang dibawah standar. lain kali kalau mau cari makan jangan di dekat terminal sudah pengalaman setiap makan makanan di terminal rasa nya kurang mantab. (*pengalaman dibeberapa terminal)
Selanjutnya perjalanan menuju rumah eteh didaerah cigarungsang. awalnya salah nyebut dari cigarungsang jadi cigarangsung pantesan tanya orang-orang yang lewat gak ada yang tahu..ahaha kami naik angkot jurusan cilawu angkot abu putih no 06. Nunggu angkot ini cukup lama karena kalau sudah lewat jam 7 malam sudah jarang. Sampai di gang rumah eteh kami langsung dijemput oleh eteh. Ternyata eteh itu sesuai dengan karakter dia kalau di whatsapp yaitu rameee..hhi
Dirumah eteh sudah ada 3 pendaki lainnya yaitu alfi adiknya eteh ini anak sudah banyak pengalaman mendakinya dibanding saya..hhe jabar jateng sudah dia jelajahi. Anaknya dewasa, ramah dan supel sepertinya karakter dia ini terbentuk dari pengalaman dia mendaki. Yang ke dua ada izul awal ketemu orangnya pendiem biasalah belum kenal kalau sudah kenal mah humoris dan baik. Selanjutnya ada wydia kaka sepupu izul anaknya ramah, baik, engga manja. Dan ini si pemilik rumah eteh duwi ibu dari tiga anak ini sejak kuliah sudah menyukai kegiatan naik gunung sempet vakum naik gunung karena hamil sampai sekarang ini perdana dia lagi buat naik  gunung (*keren) orangnya rame, ramah, baik kalau manggil kita-kita ayang (kan jadi so sweet) satu lagi ada majid lelaki sholeh, baik, ramah, calm, cool, pengertian banyak banget yah tapi memang asli orangnya gitu gak banyak omong dan siaga (*bukan siap antar jaga tapi siap jadi porter wkwk)
Oke ketujuh pendaki ini sudah aku kenalkan eh belum deh satu lagi ketinggalan yaitu aku sendiri..hhe dan kami siap nanjak. Kami berangkat naik truk menuju stasiun pemancar. Biasanya awal pendakian disini tapi ada juga yang dari cilawu ini jaraknya lumayan jauh sampai pamancar kalau ditempuh jalan kaki bisa dua sampai tiga jam dengan jalan menanjak. Sebelum nanjak kami sarapan dahulu dilanjut dengan doa bersama dan registrasi (*simaksi). Track pertama sampai pos satu yaitu tanah di perkebunan teh. Jalannya nanjak dengan kemiringan 30-45 derajat. Baru sampai pos 2 nafas kami sudah ngos-ngosan. Antara kawan yang satu dan yang lain tertinggal lumayan jauh. Setiap jalan harus berhenti untuk menunggu rekan yang dibelakang. Setelah memasuki hutan jalan sudah mulai dihiasi ranting-ranting dan akar pohon.
Engga bisa disangka tracknya memang ajib. Kalau kata teman tracknya 3 dimensi, pedes, mantablah pokoknya. Baru kali ini istirahat selama pendakian sampe ngaso-ngaso ditanah (*tidur) saking lelahnya. Persediaan air juga menipis.
Eteh duwi yang tengah kelelahan

caiiii..caii...caii... tak henti-henti kami sebutkan kayanya ini yel-yel pendakian kami saking dibatasin mau minum..wkwk
pokoknya aku engga cantiklah..ahaha manjat-manjat akar pohon, tiarap, naiklah itu kebanyakan gaya.hhe
 Dalam pendakian ini aku dan rekan aku eka menggunakan rok aku sih pake rok celana. Kami berdua jadi pusat perhatian orang karena menurut semua orang termasuk saya..hhe pakai rok untuk pendakian apalagi track model cikuray gini engga safety dari segi pakaian karena memungkinkan kecelakaan seperti nyangkutlah diranting pohon, keserimpet dan lain-lain. Tapi namanya juga muslimah yah kami tetap pada prinsip kami mengenai pakaian tak bisa lepas dari rok karena ini pakaian muslimah menurut kami. Tidak satu dua tiga yang mengingatkan bahkan jadi bahan pembicaraan dan celaan mengenai pakaian kami mungkin karena waktu itu hanya kami berdua yang mengenakan rok padahal sudah biasa akhwat rok mendaki bahkan banyak dijumpai digunung yang lebih dari cikuray seperti rinjani beuh banyak deh rokernya. Aku sih mengerti kalian semua perhatian tapi kamipun punya prinsip tinggal bagaimana kita menjaga keamanan masing-masing jangan sampai karena prinsip kita jadi merepotkan pendaki lain. Ada satu kejadian sih yang membuat jengkel. Karena rok celana yang saya pakai seorang bapak jadi memperbincangkan saya bersama teman-temannya. Tapi keep semangat tidak semua orang bisa menerima prinsip orang lain karena merekapun pasti berfikir tentang keselamatan saya berharap bapak itu bisa tahu kenapa pakaian saya seperti ini..ahaha kalau tahu mah kagum pasti sama muslimah..wkwk mudah-mudahan kita bertemu kembali pak dan bapak bisa mendengarkan penjelasan dari saya..salam
Tapi kisah rok celanaku ini akan aku simpan dengan baik. Setidaknya hobi baru aku ini tidak terbatasi oleh pakaianku. Aku semakin bisa belajar. Lanjutlah ke track cikuray yang engga ada bonusnya ini. Ahaha ditengah perjalanan rasa lapar dan haus semakin menjadi. Saking laparnya liat bungkus indomie saja enak..ahaha ini jadi bahan humor kita yang bikin ngakak gak berhenti dan tambah ngos-ngosan ada pula nemu cangkang sari roti..ahaha kami pun melempar tawa. Setapak demi setapak akhirnya kami sampai juga di pos 3. Sebetulnya jalur terpanjang itu pos 2-pos3. Jalurnya juga mungkin hanya muat untuk yang naik dan turun. Dipos 3 tempatnya lumayan luas ada beberapa pendaki yang masak disini karena sudah kelaparan. Kami hanya rehat sejenak dan langsung memulai pendakian lagi menuju pos 4 track semakin ajib naik-naik ranting pohon, nanjak sampai mulut ketemu lutut kayanya..ahaha 
Berhenti sejenak dipos 5, setelah foto-foto lanjut jalan menuju pos 6. Dipos 6 sudah banyak pendaki yang mendirikan tenda karena sudah sangat lelah mungkin yah. Kamipun lanjut ke pos bayangan dari sini tepatnya disisi kanan kami dapat melihat laut. Aku lupa itu laut apa dan awan pun sudah mulai terlihat tidak bisa membayangkan bagaimana dipuncak yah apakah mata ini akan benar-benar melihat sekumpulan awan? Oh tak sabar.

Edisi masak
Akhirnya sampai juga ditempat camp. Ternyata camp sudah penuh tetapi karena alfi dan izul sudah duluan sampai untuk ngtag tempat jadi kami tetap kebagian tempat camp..hhe tendapun terpasang, kamipun buru-buru masak karena sudah lapar..ahaha sebelum makan kamipun jalan kepuncak untuk melihat kesempurnaan senja, sang penutup hari. Buru-buru kami menuju puncak. Tidak disangka ternyata pendakinya buanyak banget aku kira papandayan, prau dan semeru saja yang kaya pasar ternyata cikuraypun seperti pasar hari itu..hahaha benar-benar naik gunung itu hobi kekinian kali yah.
Walau tak terlihat sunset tapi sore itu begitu indah. Sungguh sangat jelas. Peluh, lelah dan cape terbayar dengan keindahan senja.

Aku dinegeri diatas awan

Dari ketinggial 2821 mdpl ini dapat terlihat jelas kota garut, sederetan gunung mulai dari gunung papandayan, gunung puntang, gunung satria, gunung guntur dam gunung galumggung bahkan sindoro-sumbingpun puncaknya terlihat. Lengkap sudah sore itu tak hanya ingin mengabadikan lewat mata dan cerita. Foto pun melengkapi pendokumentasian senja itu terimakasih cikuray dengan kesadisan jalurmu kau membalasnya dengan keindahan dari puncakmu.
Subhanallah.. “maka nikmat tuhan yang manakah yang kamu dustakan”
Ya Allah alam citaanMu begitu indah :)

Izul, widia, aku, eka, eteh duwi, alfi, majid