Sabtu, 25 Juni 2016

Lombok: sipulau dambaan

Gili pasir

"Maka nikmat tuhan yg manakah yg kau dustakan.."
Rasa-rasanya happy saat jiwa ini sampai dilombok. Salah satu pulau impian yg ingin saya kunjungi. Saya hanya mengenal lombok karena keindahan pantai dan gilinya serta sitinggi gunung rinjani. Dua tempat yang ingin saya kunjungi pantai atau gili dan rinjani.
Saat kesempatan untuk bisa hadir dilombok, sayapun sedemikian rapihnya merencanakan perjalanannya. Sebenarnya keinginan terbesar adalah nanjak ke rinjani tapi karena waktu liburannya hanya 5 hari itupun dari bali dan waktu yang dibutuhkan untuk nanjak itu 4-5hari jadilah gagal kerinjani. Oke fine! Pantai dan gili pun tidak kalah menyenangkan.
Hari pertama explore lombok selatan mulai dari pantai selong belanak, pantai seger, pantai mawun, tanjung ann, pantai kuta. Cerita yang ini sudah dikisahkan lengkap di #triplombok hari pertama
Langsung hari kedua aja ya.
Siap keliling laut

menuju salah satu gili

Jadi hari kedua itu saya explore lombok timur. Ya Allah beneran indah pemandangan pantai, bawah laut dan rinjani terlihat jelas saat kami berlayar menggunaka boat.

Gunung Rinjani yg diselimuti awan
Campur aduk waktu sampai pantai dilombok timur. Dari sini kami sewa boat ke gili kondo, gili pasir, gili bidara, tanaman mangrove.
Selfie di kawasan mangrove
Subhanallah.. asli indah..
Airnya jernih banget, pasirnya putih campur merah karena serpihan karang yang berwarna merah sehingga menjadikan pantai berwarna pink, pasirnya pun halus, sehalus sutra #eh bukan*kulitkali* sehalus bubuk merica maksudnya.
Dengan nafsu pengen snorkling dan bisa main air di tengah laut akhirnya kami putuskan snorkling. Padahal gak bisa renang dan belum perna snorklingan, yaudahlah kalau gak bisa main air doang gpp..hahaha

Snorklingan di Gili Kondo

 Keindahan bawah laut sungguh membuat kami ingin berlama-lama diair. Mengapung, tenggelam, pegang-pegang tepian boat udah kami kerjakan tapi tetap saja snorkling tidak bisa kami lakukan dengan baik. Dengan kerja ektras akhirnya bisa mengapung dan sedikit-demi sedikit bisa merasakan keindahan bawah laut, ditambah saat bertemu ikan kecil berwarna merah yang lewat dekat kaki saya. Dia terlampui gesit saat saya ingin memegangnya.. ahh, begitu menyenangkan mungkin moment itu yang membuat snorkler menyukai hobinya.
Bintang laut.. Balikin laginnkelaut ya
Lombok memang terkenal dengan keindahan pantai dan gilinya. Tak jarang traveler menghabiskan waktu untuk berlibur dan mengexplore keindahan lautnya. Masih banyak pantai di lombok yang belum terexplore atau masih perawan. Pantai di lombokpun masih sepi dan hening inilah kondisi yang membuat para wisatawan menyukai berkunjung ke lombok.
Akupun menyukainya dan ingin kembali kesana.

Senin, 13 Juni 2016

Gunung Batu 875 mdpl: Sipendek nan Ektrim



Tadinya mau kasih judul si pendek nan ektrim yang bikin kaki cenat-cenut, dada engap, nafas ngos-ngosan..haha tapi karena kepanjangan nanti aja diceritain diini tulisan hhe
Rindu akan nanjak kegunung membuat saya memutuskan untuk nanjak sebelum tiba bulan ramadhan. Saya pun mencari barengan untuk pendakian ini. Kuputuskan untuk nanjak ketempat yang dekat saja dan hanya butuh waktu sebentar melihat isi dompet dan waktu untuk cuti tidak ada..hehe
Saya pun menghubungi sahabat SMA  yang baru-baru ini menyukai pendakian yaitu nur. Alhamdulillah dia mau ikut. Sebenarnya kita sahabatan udah sekitar 7 tahun, tinggal sama-sama didaerah bogor tapi baru  tahun 2016 ini kita bisa bener-bener ketemu sampai main dan melakukan hobi yang sama yaitu naik gunung. Hebatkan *berpelukan* *ala-ala teletubies* *penonton tepuk tangan*
me dan nur
Karena senang gembiranya nur saya ajak, diapun langsung searching tentang gunung batu mulai dari aksesnya, ketinggiannya dan apa yang harus dipersiapkan.
Mulailah dia berselancar tentang gunung batu hingga bertanya pada teman-teman pendakiannya waktu nanjak ke gunung bongkok. Alhasil dari ikhtiar dia tanya-tanya jadilah ada teman dia yang mau ikut join. Oke fine tambah orang dan karena temannya ini cowok , akhirnya nur minta dia bawa ceweknya atau sapalah yang bisa nemenin dia. Dan hari H berangkan teman nur ini yang bernama bang ape ternyata bukan bawa cewenya tapi bawa selingkuhannya yaitu bang madun..wkwk mereka adalah teman pendakian nur waktu ke gunung bongkok.
Kami berencana melakukan pendakian ke Gunung Batu didaerah Jonggol, Bogor,  Jawa Barat. Oke hari H pun tiba, kami berencana berburu  sunrise digunung batu. Kami janjian bertemu di Citeureup jam 4 pagi. Waktu yang ditempuh  dari tempat kami bertemu ke Gunung Batu Jonggol kurang lebih 1,5 jam dan tracking ke puncak 1jam.
Pagi itu saya dan nur sudah ditunggu oleh bang ape dan bang madun di Citeureup, setelah bertemu kami langsung melanjutkan perjalanan. Sebelum lanjut perjalan kali ini saya akan memperkenalkan satu persatu personil dalam cerita ini yang pertama Nur sahabat sedari  SMA. Dari SMA kita terbiasa menggunakan barang yang sama mulai dari tas, jaket, kipas dan lainnya kesukaan kita pun hampir sama saat ini kita berdua sedang suka-sukanya naik gunung dan tidak sengaja kami menggunakan jilbab yang sama berwarna pink *beneran sahabatan kan*
Selanjutnya ada bang ape. Dia salah satu teman pendakian nur waktu mendaki kegunung bongkok. Sedikit cerita dari nur dia lelaki yang punya tindikan dibibirnya tapi kalau bekerja tindikannya dilepas..haha setelah bertemu bang ape orangnya asyik. Dia hobi fotografi tidak salahlah dia ikut ditrip ini..ahaah lumayan ada tukang foto gratis untuk abadiin moment. awalnya dia hanya suka foto pemandangan mulai dari pantai dan gunung. Dia lebih menyukai foto gunung karena untuk memoto pemandangan digunung dia harus sedikit berjuang. ada beberapa moment yang hanya bisa dia rasakan dan itu hanya moment digunung. Pokoknya kalau penyuka gunung mah bisa ngerasainlah..haha Akhirnya dia terjun kedunia pedakian untuk memuaskan hobi fotografinya dan bertemulah dengan bang madun dan kawan-kawan yang lain dan membuat dia comfort untuk selalu mendaki. Itu cerita dari dia langsung waktu tracking.
Terakhir ada bang madun, tampangnya bewokan tapi bae koq kalau ketawa, paling gede dan maksimal..haha selain hobi mendaki mungkin hobi dia ngecengin, ngeledekin tapi asli ada dia jadi rame. Selain bewokan tampang mukanya mirip gitaris band netral tapi itu versi saya sih..ahaha  awalnya kenal dia biasa aja tapi pas ngobrol penuh hikmah deh kata-katanya..haha  Dia punya alasan kenapa hobi mendaki gunung. Dia punya cara sendiri buat nikmatin gunung, cara sederhana yang mungkin gak semua orang bisa memperolehnya. Ketika dia digunung  atau dipuncak gunung lalu menyendiri menikmati alam dia akan merasa seperti orang yang jatuh cinta pada belahan jiwanya, hatinya senang tapi dia tak bisa berkata-kata itulah bentuk tafakur alamnya bang madun. Dia selalu meras kecil. Waktu itu lewat ceritanya saya bisa belajar pada dia akan rendah hati. #ceuilee
Pagi itu cuaca sedikit gerimis tapi bukan gerimis mengundang..haha sepertinya tak bersahabat dengan kamk tapi tak apa kami tak perna tahu kalau tidak dapat sunrise mungkin keindahan yang lain yang akan kamk dapatkan..hehe
Kami terus berjalan mengikuti petunjuk jalan kearah jonggol dengan di bantu oleh GPS melewati daerah cileungsi, mekarsari sampai ke jonggol kota. Sesampainya dijonggol kota kami mengiuti petunjuk jalan kearah gunung batu disini kami mulai kehilangan arah tapi tahu jalan pulang koq..wkwk Info GPS juga tak cukup membantu. Kami pun beberapa kali bertanya ke masyarakat sekitar dan berkat kerja keras kami dalam bertanya, akhirnya sampailah di pertigaan dekat indomart, kami ambil kanan ke gunung batu, karena sudah lewat waktu sholat subuh kamipun memutuskan untuk sholat subuh di mesjid yang kami lalui.
Hari semakin terang sepertinya mengejar sunrise pun akan batal. Sampai saat itu kami belum tahu berapa lama lagi sampai digunung batu. kami mulai memasuki daerah perkampungan yang dikelilingi dengan pepohonan hijau, sesekali menemukan sawah, sesekali melewati hutan pinus. Wangi rumput hijau pun mulai tercium. Karena sudah mulai terang kami pun memutuskan untuk mencari sarapan alhamdulillah nemu tukang uduk, makan sejenak sebelum mulai pendakian yang entah dimana itu gunungnya. -_-‘
Sedikit candaan saat sarapan
Bang madun: syura, baya nya mana?
me: baya mana??
Dari situlah bang madun dan lainnya memangil aku BAYA tapi bukan siti nurbaya ya..hahaha
Bully-bullyan melengkapi candaan kami dan saya jadi salah satu sasaran bully nya bang madun. Nur hanya bisa tertawa dan ikut membuli melihat saya. Hal-hal seperti itulah yang menjadikan perjalanan ini seru.
Bang madunpun semakin membully saya, ketika saya bilang
“bang, munara bang”
Bang ape sigap menjawab “nanti lebaran”
Radar bully bang madun meningkat meledeki saya dan bang ape secara habis-habisan. Bahkan sepanjang perjalanan itu MUNARA jadi trend topic kami saat pendakian..haha tidak masalah selama bang madun seneng..ciee
Setelah selesai sarapan kami melanjutkan perjalanan. Perjalanan kami melewati bukit-bukit. Berkelok-kelok model jalan kepuncak.

Gunung Batu, Eksotiskan?

Alhamdulillah puncak gunung batu mulai terlihat. Gunungnya begitu eksotis dan sedikit tajam. Tak sabar bagaimana tracknya ya?
Akhirnya sampai juga kami diparkiran menuju puncak gunung batu.
Trackingpun dimulai..

Baru beberapa langkah aku dan nur udah engap duluan..haha kita keseringan dibelakang abang-abang. Jalurnya cukup menantang, tanah dengan kemiringan sekitar 30-45 derajat kebayangkan gimana menaikinya. Samping kanan-kiri pepohonan, saya sendiri belum tahu pohon jenis apa itu. Memasuki area yang cukup lapang berdiri tenda-tenda para pendaki. Ternyata cukup banyak yang ngecamp digunung batu. Puncak sudah terlihat tapi saya dan nur benar-benar sudah kelelahan, engap, laju jantung gak karuan. *bukankarenadekatseseorang* haha

bukan iklan *qua tp lagi kelelahan sambil mandangin kiri jurang
kami kegunung batu tidak ngecamp setelah naik langsung turun atau kalau kata para pendaki mah tek tok.
Tracking kami lanjutkan setelah melalui jalur tanah selanjutnya memasuki area bebatuan yang tidak ada pohon kanan-kirinya. Dikanan kiri jalur hanya ada jurang. Tetapi pemandangan bukit-bukit yang mengelilingi gunung batu terhampar luas. Begitu syahdu ditambah langit yang mendung. Lebih tinggi lagi kami berjalan, sampailah di area ilalang yang begitu mempesona. Jalurnya semakin menantang dan ektrim.

bukan lagi gaya tapi mau coba pegangan tali..wkwk
Asli bang ape yg lagi manjat batu
asli nur yg fose dulu sebelum manjat batu

Kami harus menaiki bebatuan besar, untung disediakan tali/webbing untuk berpegangan sesekali harus climbing menaikinya. Saya namai ektrim karena kali pertama saya mendaki harus manjat-manjat batu. Ini jalur ektrim kaya cabe rawit..haha beberapa meter menuju puncak kami harus manjat batu lagi. Saat naik saya selalu kepayahan dan belum tahu trik naiknya. Saya selalu dibantu bang madun untuk menaikinya.
Dan sampailah dipuncak gunung batu. Sipendek nan ektrim, jalurnya pedas kaya  cengek (cabe rawit dalam bahasa sunda) yang bikin kaki cenat-cenut, pegel-pegel alhamdulillah gak sampe muriang. Benar-benar syahdu. Jika cuaca cerah dipuncak ini mungkn kita akan kepanasan oleh terik matahari karena dipuncak hanya ada ilalang yang tingginya sedada kami. Suasana semakin indah kala burung-burung walat berterbangan diatas kami. Seperti biasa kami tak ingin melewati kesempatan ini. Kami abadikan moment ini dalam kamera kami.

me n bang ape
menuju puncak gunung batu
puncaaak

Akhirnya rasa rindu ini terbayar.
Terima kasih gunung batu untuk track kejamnya gak akan kapok, pengen lagi..haha

Bang madun, nur, me, bang ape

#sukajalan
#bersyukur