TRIP PERTAMAKU “BROMO”
Sejak tahu kabar Muslimah Backpacker akan mengadakan trip ke
Bromo tanpa pikir panjang harus ambil bagian :). Galau mau ikut atau
engga kondisinya teman-teman yang dikenal mengcancel keikutsertaanya dan saat
itu saya sedang study english dikampung inggris tapi karena memang bercita-cita
ingin trip ke bromo akhirnya kuputuskan untuk bergabung :).
Alhamdulillah waktu buat ngtrip tiba juga. Tanpa persiapan yang maksimal karena baru selesai nyantri dikampung inggris, alhasil bawa banyak barang dari kampong inggris buat trip bromo besok. Jam 04.00 sudah siap-siap packing dan tepat jam 08.00 WIB berangkat ke stasiun malang naik travel Kediri-malang janjian bareng peserta trip lainnya tapi tak ada yang dikenal satu pun modal kontak-kontakan via hp saja dengan member malang mbak erni savero salam kenal, mbak..hhe hmm.. selama perjalanan Kediri-malang perut serasa dikocok-kocok karena perjalanan yang berkelok-kelok, mulai mual, pusing dan selama perjalanan hanya tidur biar kondisinya membaik. Sedikit khawatir kalau sampai malang masih pusing dan gak fit ngtripnya :( tapi Alhamdulillah tidur mengatasi semuanya..hho :)
Alhamdulillah waktu buat ngtrip tiba juga. Tanpa persiapan yang maksimal karena baru selesai nyantri dikampung inggris, alhasil bawa banyak barang dari kampong inggris buat trip bromo besok. Jam 04.00 sudah siap-siap packing dan tepat jam 08.00 WIB berangkat ke stasiun malang naik travel Kediri-malang janjian bareng peserta trip lainnya tapi tak ada yang dikenal satu pun modal kontak-kontakan via hp saja dengan member malang mbak erni savero salam kenal, mbak..hhe hmm.. selama perjalanan Kediri-malang perut serasa dikocok-kocok karena perjalanan yang berkelok-kelok, mulai mual, pusing dan selama perjalanan hanya tidur biar kondisinya membaik. Sedikit khawatir kalau sampai malang masih pusing dan gak fit ngtripnya :( tapi Alhamdulillah tidur mengatasi semuanya..hho :)
Setibanya distasiun cari perempuan yang bawa rensel atau tas
gede. Saya pun berjalan kedepan stasiun menemukan segerombolan perempuan dengan
banyak bawaan. Sayapun menodong “mbak peserta trip muslimah backpacker ya?”
mereka pun serentak menjawab “iya” perkenalan pun terjalin ada yang berasal
dari jogja dan bandung akupun ikut gabung bersama mereka saling mengenal dan
bercerita tentang keikutsertaan trip, berangkat ke stasiun malang dan kesibukan
masing-masing. Kami dijemput langsung oleh mbak erny dan diantarkan ke wisma
untuk bersih-bersih dan beristirahat. Satu yang saya cari tempat makan karena
belum sarapan sementara sudah jam11 siang. Pengen makan bareng-bareng harus
nunggu deh ampe jam1 siang, rapel makan pagi dan siang..hho dan akhirnya nemu
tempat makan disamping wisma “soto ayam” enak dan lumayan murah sayapun makan
dengan lahapnya.
Selesai makan kamipun dijemput dan diantarkan keruko mbak erny
savero untuk mendengarkan materi mengenai menulis oleh uni dina penulis dan
ternyata saat distasiun saya udah ketemu dan kenalan duluan..hho dan mas lalu
abdul fatah dari Lombok dan penulis juga.
Disela-sela materi satu persaru peserta memperkenalkan diri dan
bercerita tentang pengalaman yang paling menarik saat jalan-jalan wah, ternyata
pengalaman mereka sangat seru mulai dari ketinggalan kereta, duduk dikereta
selama 17jam, pergi umroh, ikut MBers karena dicemplungin teman dan banyak lagi
dan satu pelajaran lagi yang saya dapatkan ketika sesi perkenalan dari mbak
imazahra kata beliau dia tidak hanya ingin ngtrip dan liburan saja tapi bagaimana
bermanfaat bagi orang lain salah satunya trip perdana kita ini dengan
mengadakan pemmbagiaan buku-buku untuk anak-anak suku tenger desa tosari bromo :).
Ternyata acara gak selesai sampai situ kita pun diangkut dengan angkot menuju alun-alun dan stasiun malang untuk makan malam. Selalu ada moment foto-foto ini sudah ditengah jalan dan kondisi jalan sedang padat, mbak dian selaku korlap trip kita kewalahan mengatur kita sampai pak polisi datang menertibkan untuk segera jalan Makan malam kali ini seru karena 58peserta makan disatu tempat yang tidak muat menampung kami dan kami ikut melayani karena pemilik kios kekurangan tenaga untuk melayani hingga gelas untuk minum pun kurang (waduh).. hmm.. tapi biar seperti itu kami tetap makan dengan lahap sambil bercengkrama dan foto-foto. Setelah itu kamu balik ke wisma menggunakan angkot yang menarik dari supir angkot malang adalah mereka tidak tahu jalan dan daerah dikota malang dari hari pertama sampai hari terakhir kita dibuat nyasar oleh ini angkot.. -_- hmm (kenapa bisa lulus jadi pengemudi angkutan umum ya?) kami pun beristirahat dan persiapan ke bromo tepat jam 00.00.
Ternyata acara gak selesai sampai situ kita pun diangkut dengan angkot menuju alun-alun dan stasiun malang untuk makan malam. Selalu ada moment foto-foto ini sudah ditengah jalan dan kondisi jalan sedang padat, mbak dian selaku korlap trip kita kewalahan mengatur kita sampai pak polisi datang menertibkan untuk segera jalan Makan malam kali ini seru karena 58peserta makan disatu tempat yang tidak muat menampung kami dan kami ikut melayani karena pemilik kios kekurangan tenaga untuk melayani hingga gelas untuk minum pun kurang (waduh).. hmm.. tapi biar seperti itu kami tetap makan dengan lahap sambil bercengkrama dan foto-foto. Setelah itu kamu balik ke wisma menggunakan angkot yang menarik dari supir angkot malang adalah mereka tidak tahu jalan dan daerah dikota malang dari hari pertama sampai hari terakhir kita dibuat nyasar oleh ini angkot.. -_- hmm (kenapa bisa lulus jadi pengemudi angkutan umum ya?) kami pun beristirahat dan persiapan ke bromo tepat jam 00.00.
Tepat jam 00.00 WIB seluruh peserta dibangunkan bersiap menuju
bromo. Ternyata karena kecapean sebagian peserta ada yang belum bangun bahkan
saya pun bangun jam00.58 bergegas mandi. Saya sudah terbiasa dengan udara
dingin jadi dinginnya tegah malam tidak begitu terasa karena daerah jatim itu
termasuk daerah yang panas meski banyak pepohonan. Dengan kondisi masih mengantuk
kamipun berangkat menggunakan bus menuju desa tosari gn.bromo. Amazing..
Perjalanan pun sudah menantang jalan gelap, berkelok, tanjakan dan samping
kanan kiri jurang. Kondisi ini membuat kami tidak bisa tidur dan pegangan erat
pada bangku sesekali terdengar jeritan peserta dan kalimat istigfar dan tasbih.
Bus melaju sangat kencang membuat jantung semakin berdetak kencang bahkan perut
seakan-akan dikocok-kocok hingga membuat salah satu peserta mual.
Perjalanan menantangpun telah selesai kami sampai didesa
tosari tepat jam 04.00. Dinginnya gunung mulai terasa, ini membuat seluruh
badanku kedinginan. Tujuan utama kami melihat sunrise ini harus ditempuh
sekitar 10KM menggunakan mobil maling (sejenis mobil jift biasanya aku sebut
dengan mobil maling..hhe) menggunakan mobil ini karena track yang akan kita
lalui cukup menantang adrenalin kita. Waw, pak supir seperti tidak merasa bawa
penumpang. Jalan berlubang dan rusak tetap dia lawan.
Keindahan sunrise pun kami nikmati bersama “maka nikmat
tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” subhanalllah.. Udara dingin, langit
gelap sedikit demi sedikit membiru, terlihat pula merah saga dan perlahan sang
fajar mengintip sedikit demi sedikit kearah kami sungguh indah alam semeta ini.
Seperti biasa mendokumentasikan setiap moment adalah hal wajib buat MBers
Perjalananpun kami lanjutkan menuju bukit teletubies. Seperti
biasa jalan yang cukup menantang kembali mengocok-ngocok perut kami hingga
salah satu peserta mual. Keindahan bromo tidak berhenti disini. Mentari yang
cukup panas mampu menghangatkan badan ynag sebelumnya kedinginan dan langit
biru melengkapi keindahan panorama alam semesta sekali lagi “nikmat Tuhanmu
yang manakah yang kamu dustakan?” bukit teletabies menjadi salah satu tempat
tak terlewatkan untuk mendokumentasikan peserta.. MBers memang narsiiiizt
Again
Setelah puas kami pun berangkat menuju padang pasir seperti
biasa abadikan moment..hhe J
Kamipun meneruskan perjalanan tujuan akhir gunung bromo..
Subhanallah betapa indah hamparan padang pasir yang
dikelilingi ilalang dan pepohonan. Dari kejauhan sudah terlihat mobil-mobil
yang berjejer dan kuda-kuda yang membantu pengunjung untuk mendaki bromo. Niat
awal jangan sampai naik kuda harus murni menginjakka kaki tanpa bantuan. Huft
karena mobil kami ketinggalan rombongan akhirnya teman-teman memutuskan untuk
naik kuda. Tapi ini kali pertama aku naik kuda. Ketakutan karena khaawatir kuda
marah dan tidak terkontrol tapi sedikit lega ternyata pemilik kuda
mendampingiku.
Pendakian tidak begitu berat karena aku sudah terbiasa dengan jalan kaki dan naik gunung kali ini harus terkalahkan. Selesai dari situ harus menaiki anak tangga yang katanya berjumlah 200anak tangga.. waw.. bias gak yah?? Sepanjang menapaki anak tangga terdengar pengunjung yang menghitung setiap tangga yang dinaiki tetapi penghitungannya tidak benar alhasil tidak tahu berapa jumlah anak tangga. Aku hanya diam menikmati setiap langkah kaki menapaki anak tangga karena ketika kita naik anak tangga itu lebih banyak menguras energy dan jika ditambah dengan berbicara maka akan sangat terasa cape.
Pendakian tidak begitu berat karena aku sudah terbiasa dengan jalan kaki dan naik gunung kali ini harus terkalahkan. Selesai dari situ harus menaiki anak tangga yang katanya berjumlah 200anak tangga.. waw.. bias gak yah?? Sepanjang menapaki anak tangga terdengar pengunjung yang menghitung setiap tangga yang dinaiki tetapi penghitungannya tidak benar alhasil tidak tahu berapa jumlah anak tangga. Aku hanya diam menikmati setiap langkah kaki menapaki anak tangga karena ketika kita naik anak tangga itu lebih banyak menguras energy dan jika ditambah dengan berbicara maka akan sangat terasa cape.
Subhanallah “maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu
dustakan?” hamparan keindahan gunung bromo dan kawah belerang yang mulai
tercium dihidung tapi tidak mengganggu pernafasanku dan seperti biasa tidak mau
kalah dari tempat sebelumnya untuk mengabadikan keindahan alam semesta.
Again
Perjalanan pun dilanjutakan menuju tempat awal desa tosari
untuk pembagian buku-buku anak bagi anak desa tosari. Dari sini kumulai
bercengkerama dengan penduduk asli gn.bromo yaitu suku tenger yang hidup
disekeliling gunung bromo, mayoritas agama suku tenger adalah hindu selain
agama hindu adalah pendatang yang menetap di tosari. Warga disana ramah dan
terlihat tidak terganggu dengan kunjungan kami bahkan mereka menyiapkan makan
siang dan penyambutan untuk kedatangan kami. Anak-anak menuliskan cita-cita
mereka dikertas yang ditempelkan menggantung ditiang-tiang. Semoga cita-cita
kalian terwujud dan buku-bukunya bermanfaat sebagai bekal ;)
tak terlupakan pengabadian pengunjungan, seseorang yang menjadi penanggung jawab tuan rumah adalah dokter yang memperkenalkan pada kami ketika foto say
tak terlupakan pengabadian pengunjungan, seseorang yang menjadi penanggung jawab tuan rumah adalah dokter yang memperkenalkan pada kami ketika foto say
“cang kacang panjaaaaang………….” (jepret)
“cang kajang meraaaaaah………………” (jepret)
“bunciiiiiiiis…………………………………” (jepret)
Saying aku gak punya fotonya bu dokter..hhhe
Bromo tunggu aku untuk datang kembali ditrip selanjutnya J
Trip kami berlanjut ke BNS, kembali ke wiswa untuk istirahat
dan packing dan keesokan harinya foto-foto dialun-alun dan berburu oleh-oleh
khas malang untuk keluarga dirumah. Dan seperti biasa menempuh perjalanan 17
jam menuju Jakarta
sleeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeppppping zzzzzZZZZZZttttttt