Gunung Prau adalah sebuah gunung yang terdapat di Dataran
Tinggi Dieng tepat di perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Wonosobo,
Jawa Tengah. Gunung yang mempunyai ketinggian 2565 mdpl ini kerap dipandang
sebelah mata oleh para pendaki, karena tingginya yang tidak seberapa, namanya
pun seakan hilang tertelan dengan nama besar Sindoro Sumbing yang berdiri gagah
tak jauh dari gunung prau ini. Dan nama Gunung Sikunir lebih dikenal para
kalangan wisatawan yang berkunjung ke dataran tinggi dieng dan ingin menikmati
matahari terbit yang konon katanya adalah Golden Sunrise. Tapi Gunung Prau
memiliki semua yang tak dimiliki Sikunir dan tempat lainnya di dataran tinggi
Dieng.
Awal pendakianpun berfikir mudah untuk mendaki prau yang
hanya bisa dikejar dengan waktu 2 jam. Dan tibalah saat pendakian. Ternyata
tidak seperti yang difikirkan. Pendakian dengan anak tangga yang tinggi mulai
dari anak tangga yang disemen, tangga tanah hingga tangga berbatu trek lumayan
ajib dan menguras energi deh. Tjakeplah!
Setelah keliling dieng kami tiba di desa Pathak Banteng
pukul 11.30 singgah di rumah peristirahatan warga untuk ISHOMA dan persiapan
pendakian. Kami memulai pendakian jam 14.30 dan untuk urusan registrasi telah
diurus oleh guide kita pak ari..hhe
Pendakian dimulai..
Sebelum mendaki seperti biasa pengabadian moment..hhe untung guidenya pengertian dan selalu memotivasi untuk selfie..ahaha
Sebelum mendaki seperti biasa pengabadian moment..hhe untung guidenya pengertian dan selalu memotivasi untuk selfie..ahaha
Pak rama nana syura dede phia nopi indri pak cahyo |
Edisi belakang,,hhe |
Sebelum mulai ini moment yang keren. Berdoa.hhi. tetap saja
apapun yang kita akan lakukan mulailah dengan berdoa karena ada energi tersendiri
untuk melalukan sesuatu.
Lankahpun dimulai.
Uwow.. awal pendakian sudah disuguhi dengan anak tangga. Ini kelemahanku ngosngosan kalau ketemu tangga..hhe
Dan benar aku berada diposisi belakang. Tapi tak apalah justru mendaki itu belajar tentang bagaimana menaklukan diri dan ego kita. Karena dus rekanku jauh lebih lemah dariku akhirnya disini aku belajar untuk perhatian terhadapat temanku. Aku temani mereka untuk beristirahat dan memotivasi untuk semangat..hhe
Lankahpun dimulai.
Uwow.. awal pendakian sudah disuguhi dengan anak tangga. Ini kelemahanku ngosngosan kalau ketemu tangga..hhe
Dan benar aku berada diposisi belakang. Tapi tak apalah justru mendaki itu belajar tentang bagaimana menaklukan diri dan ego kita. Karena dus rekanku jauh lebih lemah dariku akhirnya disini aku belajar untuk perhatian terhadapat temanku. Aku temani mereka untuk beristirahat dan memotivasi untuk semangat..hhe
cemungudhh eeaaaa :) |
Baru sampai pos I setelah melewati tanjakan jalan lebar
bebatu kita disuguhi lagi anak tangga bedanya anak tangganya berbatu dan tanah.
Dan seperti biasa dieng memang selalu indah. Inilah mengapa tulisan ini aku namai sejuta keindahan. Asli, sepanjang perjalanan kiri-kanan hanya disuguhkan dengan keindahan alam dieng. Perkebunan warga yang berpetak-petak, telaga warna dengan sejuta keindahan warna airnya, view cantik yang bersanding gunung sindoro-sumbing, dataran tinggi dieng, indahnya samudra awan, langit biru hingga matahari senja yang menemani penakian kami. “Subhanallah” begitu indah alam ciptaanMu ya Rabb, bantu kamu untuk menjaga dan melestarikannya.
Dan seperti biasa dieng memang selalu indah. Inilah mengapa tulisan ini aku namai sejuta keindahan. Asli, sepanjang perjalanan kiri-kanan hanya disuguhkan dengan keindahan alam dieng. Perkebunan warga yang berpetak-petak, telaga warna dengan sejuta keindahan warna airnya, view cantik yang bersanding gunung sindoro-sumbing, dataran tinggi dieng, indahnya samudra awan, langit biru hingga matahari senja yang menemani penakian kami. “Subhanallah” begitu indah alam ciptaanMu ya Rabb, bantu kamu untuk menjaga dan melestarikannya.
“Ada syukur dan pujian tiada henti saat aku memandangi alam
ciptaanNya.
Biarlah kaki ini yang berjalan dan hati yang bercerita”
Kamipun sampai dipos II. Tak lupa selfie dulu..hhe
pos II |
Selama perjalanan kami isi dengan canda tawa. Bahkan kami
melempar canda pada pendaki lain yang bertemu saat beristirahat dipos II.
Setelah selesai sampai dipos III kami lanjut jalan saja karena ingin berburu sunset
di puncak..hhe
Tetapi ternyata mencapai puncak tak semudah yang dibayangkan. Tracknya lebih ajib deh. Kami hampir mencium tanah ketika menaiki tangga-tangga tetapi Maha karyaNya, perjalanan kami disuguhkan dengan view gunung sindoro yang seolah-olah memanggil aku untuk datang mengunjunginya..hhe
Tetapi ternyata mencapai puncak tak semudah yang dibayangkan. Tracknya lebih ajib deh. Kami hampir mencium tanah ketika menaiki tangga-tangga tetapi Maha karyaNya, perjalanan kami disuguhkan dengan view gunung sindoro yang seolah-olah memanggil aku untuk datang mengunjunginya..hhe
salam sindoro-sumbing |
ditambah samudra awan yang
begitu indah menemani matahari senja yang akan turun diperpaduannya, ah sungguh
menawan sore itu. Keren tak bosan memandangi kanan-kiri dan berfose dengan
berbagai gaya..hhe
Samudra awan |
Ngaso sejenak |
Sang Surya yang Begitu Menawan |
Setelah puas memandangi alam dieng, kamipun melanjutkan
perjalanan. Udara semakin dingin dan langit mulai memerah. Tepat pukul 17.30
WIB kami sampai di area camp.
Hore.. kita sampai |
Seperti biasa kami malah sibuk berselfie ria
sementari pak ari sudah melambaikan tangan untuk mendirikan tenda..hhe
Sore itu benar-benar indah. Gunung Prau menurutku kau memang indah tidak peduli track pendakian yang begitu sederhana yang jelas aku bersyukur pernah berkunjung ketempat sejuta keindahan ini. Sempurna.
Sore itu benar-benar indah. Gunung Prau menurutku kau memang indah tidak peduli track pendakian yang begitu sederhana yang jelas aku bersyukur pernah berkunjung ketempat sejuta keindahan ini. Sempurna.
Selesai mendirikan tenda, kamipun berbenah dan mulai
meyiapkan makan malam. Pendakian kali ini sama sekali tidak kekurangan
logistik. Menu makan kamipun lengkap..hhe nasi, sayur sop, teri dan ayam serta
ditambah wedang jahe untuk menghangatkan tubuh. Malam itu kami tidak sepenuhnya
menikmati alam tetapi benar-benar menikmati menu makan malam..ahaha
Karena ingin berburu sunrise dipagi hari, kami pun langsung
tidur karena lelah pula saat mendaki tadi. Sebenarnya tenda aku tidak
sepenuhnya tidur karena temanku nana hipotermia aku semalamam menemani dia,
membantu dia menghangatkan tubuhnya yang dingin membeku seperti es tetapi
alhamdulillah dia masih bertahan hingga pagi walaupun aku tau dia tidak tidur
sepanjang malam dan aku yang menemanipun pulas tertidur karena lelah..hhe
tengah malam akupun kedinginan karena tidak ganti baju tetapi bisa kuatasi
dengan tidur karena kelelahan..hhe ini gak boleh diikuti yah selain jorok
ternyata keringat bekas mendaki itu bisa membeku saat suhu dingin makanya aku
tengah malam mati kedinginan..hhe
Minggu pagi datang aku pun keluar tenda dan diajak menaiki
bukit untuk menonton panorama alam munculnya mentari pagi yang begitu
mempesona. Secangkir energen menemani pagi itu yang begitu dingin.
Selamat pagi dari Gunung Prau |
Aku tak tahu
berapa suhu dipagi itu tapi lumayan dingin tetapi ketika malam bisa mencapai 10
derajat celcius. Hingga teman-temanku menempelkan salonpas dihidung mereka
karena meleer terus..hhe
Dan teriakan dari setiap bukit mulai
berdatangan..
sunrise.. sunrise..
sunrise.. sunrise..
Seperti konser..hhe tetapi ketenangan dan kedamaian memandangi sunrise tetap ada sekali lagi “subhanallah begitu indah alamMu ini Ya Rabb bantu kami untuk menjaga dan melestarikanya”
Sekali lagi saya dihadapkan dengan
sebuah momen pagi yang menakjubkan, Kali ini Gunung Sindoro dan Sumbing benar
benar menampakkan wujudnya dari bawah hingga puncak. Awan awan lembut bak
permadani yang terhampar di langit yang luas, sinar hangat matahari pagi
merasuk ke dalam kulit kami yang kedinginan. Sungguh pagi yang indah.
berfosee |
Setelah puas dengan pemandangan pagi itu kami bersiap
menyiapkan sarapan pagi ditenda.
Inipun moment yang aku sukai masak..hhe menu sarapan pagi itu adalah roti bakar, nasi, mie rebus, sosis, kentang, sebenarnya gak nyambung karena mayoritas berkarbohidrat tapi tak mengapa selama digunung pasti habis.
Inipun moment yang aku sukai masak..hhe menu sarapan pagi itu adalah roti bakar, nasi, mie rebus, sosis, kentang, sebenarnya gak nyambung karena mayoritas berkarbohidrat tapi tak mengapa selama digunung pasti habis.
Masak ala calon ibu..hhe |
Pagi itu mungkin tenda kami selalu ngebul karena masakan
kami.ahaha
Mari sarapan.
Mari sarapan.
Roti bakar prau dgn view Sindoro-Sumbing |
indahnya makan ditemani pemandangan sindoro-sumbing.
Persiapan turun, kamipun berkemas dan merapihkan tenda.
Sebelum turun kami abadikan dulu kebersamaan kami ini yah.
ciiis,, Anggota lengkap |
Sebelum turun pula kami cari spot dulu untuk berfoto. tadinya
mau naik kepuncak prau diketinggian 2565 mdpl tapi karena apa daya tak bertemu
dan kami berpisah dengan 4 rekan kami akhirnya kamipun memutuskan untuk
langsung turun.
Pdang sabana & perkebunan bunga desi |
Ngaso sebentar sambil menikmati bukit-bukit |
Diperjalanan turun.
Ngantri BLT.
Eh ngatri turun maksudnya..hhe
Eh ngatri turun maksudnya..hhe
antrian belum full..hhi |
Tidak heran di gunung yang sudah mulai hits dan mudah akses pasti menemukan fenomena ngantri, keramaian ngecamp kaya dipasar. Mungkin karena kegiatan ini “kekinian” kali yah..hhi
Akhirnya samapi didesa Pathak Bantek again kamipun langsung
ketempat peristirahatan untuk bersih-bersih, ISHOMA dan persiapan pulang. Tepat
pukul 14.30 WIB kami diantar kembali ke terminal mendolo untuk pulang kedaerah
masing-masing.
SEKIAN