Tepat bulan agustus 2014 muncul undangan untuk bergabung di
trip dieng 18-19 oktober 2014 yang diselenggarakan oleh mba yayah rohayah.
Lebih tepatnya sih mengunjungi kampung halaman mba yayah. Dieng yaitu lokasi
wisata dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk lokasi Kabupaten Banjarnegara
serta Kabupaten Wonosobo. Letaknya ada di samping barat kompleks Gunung Sindoro
serta Gunung Sumbing. Kebetulan sekali ketika itu aku sedang ingin jalan-jalan.
Tanpa berfikir panjang akupun langsung mengkonfirmasi keikutsertaan dan
membayar lunas registrasi. Budgetnya pun murah Rp. 350.000 sudah dapat
penginapan, makan dan berkunjung ke 10 wisata yang ada di daerah wonosobo.
Aku berangkat jumat pukul 16.30 WIB dari terminal Kampung
Rambutan menggunakan bus exsecutif Sinar Jaya jurusan Kp. Rambutan-Wonosobo
bersama 6 peserta dari bogor yaitu 4 wanita mba halida, Resti, yuni dan aku
serta adik mba halida mas arif dan putra mba halida aa fatih. Perjalanan menuju
terminal mendolo wonosobo ditempuh selama 12 jam. Terminal Mendolo merupakan
titik kumpul para peserta dieng trip. Trip ini diikuti kurang lebih 35 peserta
dari berbagai daerah mulai dari medan, bogor, jakarta, semarang, yogyakarta
hingga kalimantn. Tepat adzan subuh kami
sampai diterminal Mendolo. Udara dingin dan suasana sepi menyambut kedatangan
kami. Ada suasana yang berbeda diterminal ini. Hiruk pikuk terminal tidak aku
jumpai disini, bahkan toiletpun masih tutup padahal sudah jam 05.00 WIB. Kami bergegas sholat subuh dan menanti
peserta lain. Satu persatu peserta berdatangan. Kamipun saling berkenalan.
Sebelum berangkat ke homestay kami sarapan terlebih dahulu menyicipi salahsatu
menu sarapan di wonosobo yaitu sega megana dan tempe kemul. Sega megana rasanya
enak, gurih dan ada sayurannya. Dan kalau tempe kemul dinamakan kemul karena
tempe dikemuli atau diselimutu banyak terigu.
Selanjutanya perjalanan menuju homestay ditempuh menggunakan
bus ¾ berwarna oranye menyala dan pink. Setelah sampai homestay kami disambut
oleh penyelenggara trip mba yayah dan pemilik homestay.
Trip pertama dimulai dengan mengunjungi curug sikarim yang
berada di desa sendangsari. Setelah beristirahat dan menyicipi jamuan pemilik
homestay kami berangkat menuju curug sikarim menggunakan bus. Panorama perkebunan
dan bukit yang hijau menemani perjalanan kami. Serta Jalan terjal, menanjak dan berkelok
harus kita tempuh untuk mencapai curug.
Desa SendangSari |
Asri dan sejuknya alam wonosoba masih
bisa kurasakan setelah sampai di curug. Sungguh indah alam ciptaanNya, hatipun
tak luput untuk bersyukur dan berkata “maka nikmat Tuhan yang manakah yg engkau
dustakan”.
Perjalanan dilanjutkan menuju telaga menjer. Pipa besar yang
membawa air untuk dialiri ke seluruh pelosok desa sendangsari terlihat jelas
sepanjang jalan. Setibanya ditelaga kami
beristirahat sejenak sambil menikmati makan siang. Salah satu menu makan siang
adalah ikan teri yang kepalanya menyerupai kepala buaya yang berasal langsunng
dari telaga menjer. Rasanyapun enak dan garing membuat aku ketagihan untuk
nambah..hhi
Telaga Menjer. Terletak di ketinggian 1400 mDPL. Di sini
kita bisa naik perahu mengitari telaga,menikmati sejuknya udara pegunungan. Seperti
biasa, sesi pendokumentasian tak perna dilupakan ditrip kami. Setiap tempat dan
moment tak lupa kami abadikan di kamera kami.
Perjalanan dilanjutkan kelokasi tubing. Kami bertubing ria
hingga sore hari. Tubing adalah permainan air seperti arum jeram tetapi bedanya
arum jeram dengan tubing adalah berarus kecil dan menggunakan ban. Setelah tubing
selesai kami melanjutkan makan di rumah makan mie ongklok. Setelah selesai kami
pulang ke homestay dan bersiap mendengarkan penampilan seni karawitan dari
warga setempat dan travel writting dengan pemateri kang Gol A Gong salah satu
penulis terkenal yang sedang melakukan literasi jawa. Setelah selesai kamipun
beristirahat sampai jam 03.00 WIB dan bersiap untuk trip hari esok.
![]() |
Trevel Writing with Gol A Gong |
Tepat pukul 02.30 WIB kami semua dibangunkan dan bersiap untuk
melakukan perjalanan menuju Bukit Sikunir. Perjalanan ditempuh selama satu jam
menggunakan bus. Kami sampai berbarengan dengan adzan subuh. Hawa dingin terasa
hingga ke seluruh tubuh kami. Pakaian dingin lengkap kami gunakan karena
mengingat wonosobo yang cukup dingin. Sebelum mendaki bukit kamipun sholat
subuh di musola terdekat. Pendakianpun kami lanjutkan, banyak jasa ojeg yang
menawari kami untuk mencapai kaki bukit. Karena penasarannya aku dan kawanku
untuk mendaki bukit, akhirnya ku tolak permintaan para ojeg tersebut. Setengah jam
kami mendaki bisa kami bayar dengan keindahan puncak sikunir. Aku kira tak
sempat melihat sunrise, ternyata setelah bersabar dan mendaki bukit satuya . ku
temukan sang mentari merah kekuningan mengintip dicelah-celah awan bersiap naik
keperaduannya untuk menyinari kota ini..
![]() |
Sunrise At Sikunir |
Subhanallah “maka nikmat Tuhanmu yang mana kah yang engkau
dustakan”
Tak ketinggalan selfie selalu menemani perjalanan kami..
Tak ingin kalah kami penasaran untuk mencoba bukit
disebrangnya..
Dan..
![]() |
Bukit Sikunir |
Akhirnya kutemukan kembali keindahan wonosobo dari bukit sikunir..
Perjalanan kami lanjutkan menuju telaga warna dan komplek
candi arjuna dan kembali ke homestay pukul
13.00 dan bersiap untuk pulang. Sebelum pulang kami mapir dulu ke rumah
mba yayah untuk makan siang dan berburu oleh-oleh khas dieng wonosobo.
![]() |
Komplek Candi Arjuna |
![]() |
Telaga Warna |
selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar