bermula dari ajakan teman di grup untuk pendakian ke gunung
cikuray. Karena sedang menggila dengan kegiatan ini tanpa berfikir panjang
mengiyakan untuk ikut serta. Gunung Cikuray bukan salah satu tempat impian
dalam list pendakian aku. Mendengar namanya saja tidak ada ketertarikam hati
untuk mencari tahu tentang gunung ini. Karena sudah memutuskan untuk ikut
sedikit demi sedikit aku searching mengenai ini gunung. Dari sekian banyak
penelusuran yang membuat aku tertarik adalah negeri diatas awan. Waw semakin
penasaran.
Setelah berkomunikasi via whatsapp dengan teman dari garut
yaitu eteh duwi terkait trip cikuray. Kami memutuskan meeting point dirumah
beliau. Kami pun tidak perlu membawa perlengkapan champ bersama karena eteh dan
adiknya yang akan menyiapkan. Nama asli beliau adalah Dwi Shofia karena awal
taarufan sudah klop jadi aku memanggilnya eteh duwi saja.
Hari pendakian pun tiba aku berangkat dari terminal Kampung
Rambutan menuju terminal garut bersama rekan pendakian aku yaitu Eka Purnama.
Karena terburu-buru menaiki bus yang akan jalan kamipun tak sempat mengambil
cemilan di carrier yang kami letakkan di bagasi. Alhasil selama perjalanan kami
kelaparan. Untung banyak penjualan makanan disetiap pemberhentian bus jadi kami
bisa mengganjal perut kami dengan jajanan tersebut walau rasanya dibawah rasa
standar snack..ahaha (*kalau lapar abis aja) saking laparnya kami meniatkan
setibanya diterminal garut jangan dulu melapor sama eteh kalau kami telah
sampai tapi cari dulu tukang bakso..wkwk (maklum selama puasa gak makan bakso)
Sampai juga diterminal Garut . kembali ke niat awal cari
tukang bakso dan akhirnya kami nyangkut di tukang bakso dan kupat tahu. Makan
ini tidak benar-benar kami nikmati karena rasanya yang dibawah standar. lain kali kalau mau
cari makan jangan di dekat terminal sudah pengalaman setiap makan makanan di
terminal rasa nya kurang mantab. (*pengalaman dibeberapa terminal)
Selanjutnya perjalanan menuju rumah eteh didaerah
cigarungsang. awalnya salah nyebut dari cigarungsang jadi cigarangsung pantesan
tanya orang-orang yang lewat gak ada yang tahu..ahaha kami naik angkot jurusan
cilawu angkot abu putih no 06. Nunggu angkot ini cukup lama karena kalau sudah
lewat jam 7 malam sudah jarang. Sampai di gang rumah eteh kami langsung
dijemput oleh eteh. Ternyata eteh itu sesuai dengan karakter dia kalau di
whatsapp yaitu rameee..hhi
Dirumah eteh sudah ada 3 pendaki lainnya yaitu alfi adiknya
eteh ini anak sudah banyak pengalaman mendakinya dibanding saya..hhe jabar
jateng sudah dia jelajahi. Anaknya dewasa, ramah dan supel sepertinya karakter
dia ini terbentuk dari pengalaman dia mendaki. Yang ke dua ada izul awal ketemu
orangnya pendiem biasalah belum kenal kalau sudah kenal mah humoris dan baik.
Selanjutnya ada wydia kaka sepupu izul anaknya ramah, baik, engga manja. Dan
ini si pemilik rumah eteh duwi ibu dari tiga anak ini sejak kuliah sudah
menyukai kegiatan naik gunung sempet vakum naik gunung karena hamil sampai
sekarang ini perdana dia lagi buat naik
gunung (*keren) orangnya rame, ramah, baik kalau manggil kita-kita ayang
(kan jadi so sweet) satu lagi ada majid lelaki sholeh, baik, ramah, calm, cool,
pengertian banyak banget yah tapi memang asli orangnya gitu gak banyak omong dan
siaga (*bukan siap antar jaga tapi siap jadi porter wkwk)
Oke ketujuh pendaki ini sudah aku kenalkan eh belum deh satu
lagi ketinggalan yaitu aku sendiri..hhe dan kami siap nanjak. Kami berangkat
naik truk menuju stasiun pemancar. Biasanya awal pendakian disini tapi ada juga
yang dari cilawu ini jaraknya lumayan jauh sampai pamancar kalau ditempuh jalan
kaki bisa dua sampai tiga jam dengan jalan menanjak. Sebelum nanjak kami
sarapan dahulu dilanjut dengan doa bersama dan registrasi (*simaksi). Track pertama
sampai pos satu yaitu tanah di perkebunan teh. Jalannya nanjak dengan
kemiringan 30-45 derajat. Baru sampai pos 2 nafas kami sudah ngos-ngosan.
Antara kawan yang satu dan yang lain tertinggal lumayan jauh. Setiap jalan
harus berhenti untuk menunggu rekan yang dibelakang. Setelah memasuki hutan
jalan sudah mulai dihiasi ranting-ranting dan akar pohon.
Engga bisa disangka tracknya memang ajib. Kalau kata teman
tracknya 3 dimensi, pedes, mantablah pokoknya. Baru kali ini istirahat selama
pendakian sampe ngaso-ngaso ditanah (*tidur) saking lelahnya. Persediaan air
juga menipis.
![]() |
Eteh duwi yang tengah kelelahan |
caiiii..caii...caii... tak henti-henti kami sebutkan kayanya ini yel-yel pendakian kami saking dibatasin mau minum..wkwk
pokoknya aku engga cantiklah..ahaha manjat-manjat akar pohon, tiarap, naiklah itu kebanyakan gaya.hhe
Dalam pendakian ini aku dan rekan aku eka menggunakan rok aku sih pake rok celana. Kami berdua jadi pusat perhatian orang karena menurut semua orang termasuk saya..hhe pakai rok untuk pendakian apalagi track model cikuray gini engga safety dari segi pakaian karena memungkinkan kecelakaan seperti nyangkutlah diranting pohon, keserimpet dan lain-lain. Tapi namanya juga muslimah yah kami tetap pada prinsip kami mengenai pakaian tak bisa lepas dari rok karena ini pakaian muslimah menurut kami. Tidak satu dua tiga yang mengingatkan bahkan jadi bahan pembicaraan dan celaan mengenai pakaian kami mungkin karena waktu itu hanya kami berdua yang mengenakan rok padahal sudah biasa akhwat rok mendaki bahkan banyak dijumpai digunung yang lebih dari cikuray seperti rinjani beuh banyak deh rokernya. Aku sih mengerti kalian semua perhatian tapi kamipun punya prinsip tinggal bagaimana kita menjaga keamanan masing-masing jangan sampai karena prinsip kita jadi merepotkan pendaki lain. Ada satu kejadian sih yang membuat jengkel. Karena rok celana yang saya pakai seorang bapak jadi memperbincangkan saya bersama teman-temannya. Tapi keep semangat tidak semua orang bisa menerima prinsip orang lain karena merekapun pasti berfikir tentang keselamatan saya berharap bapak itu bisa tahu kenapa pakaian saya seperti ini..ahaha kalau tahu mah kagum pasti sama muslimah..wkwk mudah-mudahan kita bertemu kembali pak dan bapak bisa mendengarkan penjelasan dari saya..salam
Tapi kisah rok celanaku ini akan aku simpan dengan baik.
Setidaknya hobi baru aku ini tidak terbatasi oleh pakaianku. Aku semakin bisa
belajar. Lanjutlah ke track cikuray yang engga ada bonusnya ini. Ahaha ditengah
perjalanan rasa lapar dan haus semakin menjadi. Saking laparnya liat bungkus
indomie saja enak..ahaha ini jadi bahan humor kita yang bikin ngakak gak
berhenti dan tambah ngos-ngosan ada pula nemu cangkang sari roti..ahaha kami
pun melempar tawa. Setapak demi setapak akhirnya kami sampai juga di pos 3.
Sebetulnya jalur terpanjang itu pos 2-pos3. Jalurnya juga mungkin hanya muat
untuk yang naik dan turun. Dipos 3 tempatnya lumayan luas ada beberapa pendaki
yang masak disini karena sudah kelaparan. Kami hanya rehat sejenak dan langsung
memulai pendakian lagi menuju pos 4 track semakin ajib naik-naik ranting pohon,
nanjak sampai mulut ketemu lutut kayanya..ahaha
Berhenti sejenak dipos 5, setelah foto-foto lanjut jalan
menuju pos 6. Dipos 6 sudah banyak pendaki yang mendirikan tenda karena sudah
sangat lelah mungkin yah. Kamipun lanjut ke pos bayangan dari sini tepatnya
disisi kanan kami dapat melihat laut. Aku lupa itu laut apa dan awan pun sudah
mulai terlihat tidak bisa membayangkan bagaimana dipuncak yah apakah mata ini
akan benar-benar melihat sekumpulan awan? Oh tak sabar.
![]() |
Edisi masak |
Akhirnya sampai juga ditempat camp. Ternyata camp sudah
penuh tetapi karena alfi dan izul sudah duluan sampai untuk ngtag tempat
jadi kami tetap kebagian tempat camp..hhe tendapun terpasang, kamipun buru-buru
masak karena sudah lapar..ahaha sebelum makan kamipun jalan kepuncak untuk
melihat kesempurnaan senja, sang penutup hari. Buru-buru kami menuju puncak.
Tidak disangka ternyata pendakinya buanyak banget aku kira papandayan, prau dan
semeru saja yang kaya pasar ternyata cikuraypun seperti pasar hari itu..hahaha
benar-benar naik gunung itu hobi kekinian kali yah.
Walau tak terlihat sunset tapi sore itu begitu indah.
Sungguh sangat jelas. Peluh, lelah dan cape terbayar dengan keindahan senja.
![]() |
Aku dinegeri diatas awan |
Dari ketinggial 2821 mdpl ini dapat terlihat jelas kota garut, sederetan gunung
mulai dari gunung papandayan, gunung puntang, gunung satria, gunung guntur dam
gunung galumggung bahkan sindoro-sumbingpun puncaknya terlihat. Lengkap sudah
sore itu tak hanya ingin mengabadikan lewat mata dan cerita. Foto pun
melengkapi pendokumentasian senja itu terimakasih cikuray dengan kesadisan
jalurmu kau membalasnya dengan keindahan dari puncakmu.
Subhanallah.. “maka nikmat tuhan yang manakah yang kamu dustakan”
Ya Allah alam citaanMu begitu indah :)
Subhanallah.. “maka nikmat tuhan yang manakah yang kamu dustakan”
Ya Allah alam citaanMu begitu indah :)
![]() |
Izul, widia, aku, eka, eteh duwi, alfi, majid |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar