Rabu, 03 Juni 2015

Jelajah Dieng part II & Muncak di Gunung Prau bagian 1



WONOSOBO..
Akhirnya untuk kedua kalinya kembali mengunjungi kota ini. Berkunjung ke wonosobo memiliki kesan tersendiri. Kebanyakan orang mengenalnya dengan obyek wisata dataran tingginya yaitu DIENG tetapi kota ini begitu membuat aku jatuh cinta mulai dari tata kota masih menyerupai pedesaan alami, bersih, sejuk dan asri hingga makanan khasnya nasi megono tambah tempe kemul. Jika kita berkunjung kepusat kota wonosobo tepatnya di alun-alun kita akan melihat penampilan kota yang begitu sejuk dan rapih serta terpampang dengan jelas WONOSOBO ASRI sebagai slogan kota ini. Asli benar-benar asri. Langit biru, kota yang begitu rapih dikelilingi dengan pepohonan nan hijau dan lebat daunnya.
Oke itu baru sepenggal kesanku pada kota ini.
next.. sebenarnya aku dan keempat rekanku indri, novi, phia, nana dan adikku dede berkunjung kekota ini untuk pendakian ke gunung prau yang terletak didataran tinggi dieng. Kegiatan pendakian ini adalah hobi terbaruku yang membuat seluruh fokus dan keinginan berpindah 180 derajat pada kegiatan ini. Sebenarnya sejak aku smp aku sudah menyukai kegiatan bermain dialam tetapi baru sekitar 2013 setelah aku lulus kuliah D3 hobi ini bisa aku wujudkan..
ah, rasanya seperti seorang wanita yang jatuh cinta pada cinta pertamanya.
asli jatuh cinta pada kegiatan ini “naik gunung” uhuuuy
sebulan sebelum pemberangkatan memutar otak untuk pelaksanaan trip ini. Tadinya akan open trip besar-besaran jelajah prau-dieng II tetapi ditengan penantian  perjalanan berguguran hingga hari H yang tersisa 6orang yang akan berangkat..ahahaha tapi ya sudahlah semangat untuk berkunjung ke gunung prau tetap membara namanya juga sudah jatuh cinta ye.
Asli pengalaman pertama ngurusin trip. Mulai dari ngerjain itinerary, biaya, transfortasi, logistik, cari guide. Ternyata gak gampang banget  negosiasi, tanya-tanya, untung orang-orang yang ditanya termasuk ramah dan sabar ngadepin aku padahal akunya gak jadi pake jasa mereka..hhe terima kasih yah mas-mas.
Itu sepenggal kesan ngurusin trip ini. Lanjut yuk..
Hari H tiba kamipun belum punya tiket untuk berangkat ke wonosobo akhirnya temanku indri booking pagi-pagi untung berangkat sore itu juga. Alhamdulillah dapat 6 tiket @Rp100.000 jakarta-wonosobo.
Kamipun berangkat menggunakan bus sinar jaya pukul 16.00 WIB dari Kp.rambutan membawa tas yang gedenya setengah dari kulkaslah karena ukuran tas memang sedang yaitu 40L. 

“Berat barang bawaan akan terasa bertambah saat pulang. Karena kita menggendong setumpuk cerita yang tak akan pernah habis jika dibagikan”

Biasa dipanggilnya carrier ah ini kedua kalinya aku naik gunung menggunakan tas ini. Menurutku perjuangan bawa beban dipundak buat sampai puncak..hhe
Perjalanan kita lalui selama hampir 14jam biasanya hanya 12jam sekarang ngaret karena bus banyak berhenti entah untuk isi bensin, istirahat atau sekedar sopir atau penumpang kekamar mandi dan macet pula pas daerah pantura tetapi perjalanan tak terasa karena kita isi dengan bercerita dengan teman sebangku atau tidur..zzZZt
Tak terasa pemandangan gunung sindoro-sumbing dan bukit-bukit dataran tinggi dieng  yang berjejeran sudah menghiasi sisi bagian kanan dan ternyata kami telah sampai diwonosobo tetapi koq bis belum sampai terminal juga yah? Aku kira sudah lewat tetapi setelah sekitar 10 menit. Akhirnya sampai juga “selamat datang” menghiasi gerbang utama terminal ini
Yah “welcom to terminal mendolo” bagiku terminal ini khas yaitu karena terminal ini sepi, bersih dan asri sedikit kendaraan yang lalu lalang suara calo juga jarang  mungkin karena perbandingannya terminal dikotaku dan jakarta kali yah ini mah jauh banget..wkwkw


Bagian dalam terminal Mendolo-Wonosobo

Menunggu guide yang akan memandu perjalanan kami sambil ditemani sarapan nasi megono dan tempe kemul makanan khas ini favoritku karena rasanya unik sebelum berangkat memang telah kami agendakan untuk makan menu khas wonosobo ini yang paling unik tempe kemul dinamai ini karena tempenya diselimuti terigu “kemul” artinya selimut.. unikkan? Dan ditambah irisan daun kucay yang menambah rasa lain pada tempe ini.
dede, aku dan nana

Selamat makan dan tak lupa selfie sukaesih dulu yah..
nopi, indri dan phia


Trip baru dimulaiii.
kami ditemani pak ari sebagai guide dan dua rekannya pak cahyo dan pak rama sebagai porter kita selama diprau..hhe maklumlah 6pendaki ini cewek semua jadi gak kuat bawa carrier, tenda dan logistik..ahaha lain kali bawa teman cowok deh kalau mau naik gunung..hhi
Destinasi pertama yaitu alun-alun wonosobo. Sewaktu kedieng bulan oktober 2014 lalu bersama rekan-rekan Mbers pergi ke alun-alun ini malam jadi tidak bisa menggambarkan dengan jelas keadaan alun-alun ini tetapi tetap sejuk udaranya
Dan ternyata asli alun-alun ini indah, langit hari itu begitu biru, bersih dan cerah menambahkan keindahan lukisan kota wonosobo ini. Taman-tamanpun rapih dan pepohonan tumbuh dengan subur. Rapih deh pokoknya ini kota.
Alun-alunWonosobo

Wonosobo asri


Cis.. #gagalFokus hahah

And again
6 sekawan

Setelah selesai menikmati keasrian alun-alun wonosobo trip dilanjut ke telaga warna. Karena telaga warna telah aku kunjungi akhirnya kita memutuskan melihat telaga warna dari atas yaitu di bukit batu pandang ratapan angin. 

Masuk ke tempat ini cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp. 10.000/orang. Jalan sedikit melewati perkebunan carica dan cabe sebenarnya masih banyak tumbuhan lain tapi yang aku kenal hanya itu..hhe tibalah kami dibukit yang menyoroti langsung telaga warna
Telaga Warna

asli..
“subhanallah”
Kerennya alam indonesia.
LukisanNya yang begitu mempesona.
Inilah Indonesiaku.
indri dede nopi syura phia nana



Telaga warna berada diketinggian 2000 meter diatas permukaan laut. Pemandangan danau yang tenang dengan permukaan air yang hijau dikelilingi pepohonan rindang dipadu dengan pantulan cahaya matahari yang akan membiaskan warna danau bak pelangi menjadi keunikan telaga ini. Sebenarnya keindahan telaga bisa dilihat dari berbagai sisi bukit karena waktu kita mengejar waktu untuk naik ke gunung prau akhirnya cukup sampai batu pandang saja.
Nih foto-fotonya deh
Akhirnya kita pun turun melanjutkan jalan menuju basecamp desa pathak banteng persiapan naik ke gunung prau.

Bersambung dulu yah
Next tentang pendakian digunung prau jauh lebih seru dan ahh gitulah pokoknya :D

Tidak ada komentar: