Senin, 29 Mei 2017

Sebuah karya: "Bidadari bermata bening"


Semenjak rajin jalan pasti nyempetin diri buat nulis cerita perjalanan di blog Ecek-ecek ini 😁 niatnya sih pengen nulisin dan cerita ulang aja dampak nya saya jadi hobi baca ulang tulisan saya lagi.

Terhitung awal 2016 blog ini gak perna sepi pasti ada minimalnya satu tulisan mejeng di beranda walau pun pembaca yah itu-itu saja 😅 yang paling support adalah teteh saya yang juga sama-sama hobi nulis beda nya dia nulis tentang hobi menjahitnya kadang tulisan-tulisan islam. 

Nah dibulan ramadhan ini karena lagi libur jalan yaudah lah tulis yang lain tema nya masih tentang perjalanan kok tapi ini perjalanan di imajinasi penulis, apa itu? Pengibaratannya nyambung gak yah? Maksud saya mau bercerita tentang buku 😅 sama seperti berpetualang di imajinasi penuliskan??  Plis iya in aja deh lagi puasa nih 😂

Selama ramadhan ini saya mewajibkan diri untuk baca buku islam. Kenapa demikian?karena pengetahuan saya tentang islam masih secuil😔 bukan secuil deh mungkin mirip butiran debu yang gak keliatan tapi orang-orang masih bilangnya butiran ampe dibuatin lagu 😒

Buku yang akan saya konsumsi banyak banget sebenarnya tapi untuk mengembalikan mood terlebih dahulu saya awali dengan yang ringan-ringan yaitu novel islami 😁 padahal targetan saya buku tafsir ibnu katsir dengan ketebalan yang super tebal sebanyak 9 jilid kalau ditimbang mencapai 15 kg dan pas bawa sendiri itu tafsir rasanya ngos-ngosan dan gak kuat 😪 next setelah novel islam saya akan menyentuh tafsir-tafsir yang masih terbungkus plastik itu.

Well, sedikit cerita tentang karya terbaru Habiburrahman el shirazy atau yang biasa disapa kang abik. Sebenarnya intronya kepanjangan tapi gak apa-apalah yah 😂

Awal april muncul buku yang kesekian kalinya dari karya kang abik judulnya "Bidadari bermata bening" awalnya gak tertarik sama judulnya karena pasti mengindah-indahkan wanita tapi kang abik gak mungkin kan menghasilkan karya model itu 😅 seperti novel-novel sebelumnya karya beliau berhasil membuat saya ingin belajar tentang islam, buku yang mempunyai jumlah halaman 337 hal itu bercerita tentang perbaikan diri dan alur cerita yang gak perna saya duga kok seimajinasi itu yah beliau berkarya 😇

Dua novel yang paling saya suka dari karya beliau yaitu "ayat-ayat cinta" baik yang 1 atau 2. Dibuku ayat-ayat cinta 1 kang abik berhasil membuat saya kagum akan para tokoh utama. Terutama sosok maria seorang wanita non islam yang hafal surat mariyam hanya karna namanya sama dengan surat tersebut. Ini motivasi saya juga untuk menghafal QS. Mariyam yang sampai sekarang belum hafal 😑 malulah sama noni yang mau menghafal salah satu surat dalam alquran. Lalu keseruan menuntut ilmu. Iya iya saya bernafsu sekali untuk bisa merasakan menuntut ilmu di Al-azhar, Kairo, Mesir tapi orang tua tak merestui saya mengambil kuliah keagamaan 😩 keinginan ini karena ini buku apalagi kang abik menceritakan keseruan kuliah hingga S3.

Dibuku ayat-ayat cinta 2 semua tokoh saya kagumi. Sosok aisyah yang tabah dan sabar akan ujian yang Allah berikan. Di dua novel tersebut kang abik menampilkan kehidupan islam. Keseruan menuntut ilmu. Dan kang abik selalu berhasil menggambarkan latar (setting)  sosial budaya timur-tengah.

Tak kalah menarik dan membangun jiwa dibuku "Bidadari bermata bening" ini kang abik menampilkan kehidupan pesantren di jawa dan tetap menyisipkan keseruan menuntut ilmu. Oh ilmu seseorang yang meninggal karena sedang menuntut ilmu saja terhitung syahid. Sosok yang dikisahkan di awal cerita adalah gadis cerdas, sholehah, berakhlak dan cantik dengan ujian hidup yang tidak sesederhana usianya. Yah saya menangis dengan kisahnya. Apalagi saat karunia-karunia Allah yang datang padanya. Betapa Allah mencintai seseorang yang bertaqwa pada-Nya. Ini buku wajib dibaca. Karena menurut saya sih banyak hikmahnya dan mudah-mudahan tersampaikan maksud penulis pada setiap pembaca.

Bagaimana ujian bertemu jodoh? Peliknya perjuangan. Dan bagaimana dia mempertahankan kesuciannya? Kembali kang abik berimajinasi dengan alur yang tak saya duga walau endingnya kesitu juga. Dan menarikanya membaca kisah ini mengingatkan saya pada siti khadijah. Kang abik benar-benar sedang berkisah tentang siti khadijah versi kini.

Sebenarnya semua karya kang abik saya suka dan sudah baca semua meski sebagian baca nya dari hasil nongkrong di toko gramedia sambil nyari buku yang udah dibuka plastiknya terus diliatin ama mas-mas yang jaga 😂

Sekian cerita eh ini bukan cerita deh apa sinopsis? Tapi bukan juga deh yaudah sekian aja yah kalau gak sekian gak udahan ini tulisan.
Selamat mengkonsumsi karya kang abik yang apik 😇

Tidak ada komentar: