Jumat, 03 Februari 2017

Hutan Mangrove jakarta: Piknik


Akhir pekan aku mengajak indry, novi dan wardah ke Taman wisata alam Pantai Indah Kapuk (PIK) yang merupakan kawasan hutan mangrove di Jakarta. Hutan mangrove ini terletak di ujung komplek perumahan Pantai Indah Kapuk, pluit, Jakarta. Merupakan salah satu tempat wisata alam yang bisa jadi pilihan berlibur di Jakarta.

Transfortasi menuju PIK cukup mudah. Jika kita ingin menggunakan angkutan umum, cukup naik Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) jurusan monas-PIK. Karena aku dari bogor, rute yang aku pilih adalah naik commuter line dari stasiun bogor ke stasiun kota, dari kota naik BKTB di halte kota terletak di samping stasiun kota.

Aku,  novi dan wardah berangkat dari stasiun bogor sementara indry dari stasiun citayam.
Kami janjian di stasiun bogor jam 9. Ku kabari digrup bahwa aku sudah berangkat. Kami saling berkabar untuk keberangkatan.  Hingga jam 8 wardah belum ada kabar. 

"waiiiit...jam aku telat setengah jam"
Chat wardah

Okelah fik wardah pasti ngaret.
Karena wardah telat sampai kuputuskan sarapan dahulu didekat stasiun sementara novi sudah menunggu didalam stasiun.
Kalau ingin cari makan didekat stasiun bogor kita bisa cari mulai dari hulu ke hilir depan stasiun bogor banyak penjual makanan.
(iya iya disetiap stasiun pasti banyak penjual makananπŸ˜€ intinya aku laper)
Aku mulai menyusuri setiap penjual makanan dan sampailah selera ku pada bubur ayam cianjur πŸ˜‹
Semangkuk bubur ayam menjadi sarapan pagi ini dan rasanya pun enak. *beneranenak
Selesai sarapan samperin novi yang udah lumutan nunggu aku dan wardah. Indry pun yang sudah nunggu lama di stasiun citayam memutuskan untuk menyusul k stasiun bogor. Wkwk

Oke pesan tiket commuter line dulu. Pemesanan tiket melalui mesin. Cara ini sudah berlaku sejak pertengahan 2016 lalu. Gak usah takut gak bisa pesan tiketnya karena cara nya jelas sudah tertera kalau gak bisa juga boleh tanya pada mbak/mas penjaganya bisanya mereka stand by didekat mesinnya. Kalau gak ada tanya saja sama orang disekitar. 
Kalau gak ada juga.
Tanya aja sama rumput yang bergoyang πŸ˜‚

Krik krik

Aku pun menghampiri novi. Akhirnya ketemu ini anak setelah beberapa purnama berpisah karena dia resign dari tempat kerja kami. Ketemu bukannya saling tanya kabar, aku malah cerita tentang pendakianku ke arjuno.. Wkwk
Jam 10 wardah datang. Akhirnya setengah 11 kita berangkat menuju kota. 
Setelah sampai stasiun kota ambil arah keluar menuju halte kota. Akses menuju halte kota cukup mudah karena saat ini sudah cukup rapih penataan jalannya. Keluar dari stasiun jalan ke arah kanan dan tunggu di pintu arah pluit. Menunggu BKTB ke arah PIK cukup lama jadi kudu sabar ya.

Jika sudah di BKTB jurusan PIK slow saja karena PIK adalah pemberhentian terakhir jadi gak usah takut nyasar dan rata-rata penumpang tujuannya ke PIK.

Hari itu jalanan macet. Penumpang di BKTB pun full. AC sepertinya sedang eror karena suhu dingin yang dihasilkan gak maksimal sampai ketempat duduk kami. Ditengah kepanasan dan keresahan karena nanti jodoh #eh bukan maksudnya menanti sampai PIK πŸ˜ƒ karena khawatir kelewat. Kami isi dengan ngalor-ngidul dan lihat-lihat pemndangan jakarta.

Melewati waduk pluit lalu resto-resto cina dan masuklah perumahan PIK.
Oke welcome to sisi lain kota jakarta #eh PIK maksudnya. Turun BKTB jalan saja menuju pintu masuk. Sebelum masuk boleh foto dulu di depan sekolah tzu chi budha yang luas dan megah itu.
Memasuki PIK beli tiket dulu ya.
Kabar kurang baiknya adalah pengunjung tidak diperbolehkan membawa kamera jenis apapun action cam, dsrl, pocket atau apalah kecuali kamera hp. Mungkin dikhawatirkan jadi komersil karena di PIK sendiri menyediakan paket wisata untuk foto prawed. Sebagai pengunjung yang baik hati action cam yang aku bawa aku titipkan saja.

Di dalam kawasan ini kita dapat melihat banyak tanaman mangrove atau bakau yang ditanam dari CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan maupun organisasi. Untuk mengitari lokasi, tersedia jalan setapak yang terbuat dari bambu. 



Cukup panjang jalur yang ditempuh kalau mau mengelilingi semua lokasinya. Ada area pengamatan burung, dimana kita dapat mengamati burung liar dari atas menara yang disediakan. Kita juga dapat berjalan menyusuri jalan arah ke pantai. Terdapat beberapa pondokan dan juga tempat duduk di sekeliling lokasi untuk melepas lelah.
Jika siang hari,  sinar matahari cukup terik tapi banyak tersedia gajebo dan kursi-kursi bisa digunakan untuk berteduh sambil ngobrol santai atau sembari main nikmati kelapa ijo. Tapi kalau mau pake penangkal UV itu lebih baik.
Untuk makan dan minum gak usah khawatir karena disini terdapat kantin dengan beragam makanan dan cemilan. 
Atau bawa bekel biar hemat 😁 *maklumgajianmasihlama
Disinipun tersedia Mesjid dibagian pintu gerbang yang cukup luas, musola-musola dibagian dalam serta toilet. Jadi ibadahpun gampang.



Mesjid dibagian pintu depan
Secara keseluruhan, tempat ini cukup asyik dikunjungi, apalagi saat sore hari menjelang matahari terbenam.

foto dulu
Siapin baterai dan memory hp saja untuk foto 

Foto akting (Novi, indry, wardah dan me)
Semoga pengelola dapat terus mengembangkan hutan mangrove ini menjadi pelindung pesisir sekaligus sebagai tempat wisata untuk warga Jakarta dan sekitarnya. 
Salam traveler 😏

Tidak ada komentar: